KOMUNITAS SAVE EX. AIRPORT KEMAYORAN.
_KMO.13
YAYASAN
MUSEUM NASIONAL
BANDARA KEMAYORAN
akte Notaris. No.4 tanggal 22 Oktober 2014
On Facebook :
YAYASAN
MUSEUM NASIONAL
BANDARA KEMAYORAN
akte Notaris. No.4 tanggal 22 Oktober 2014
On Facebook :
https://museumbandarakemayoran.wordpress.com/
https://id.gravatar.com/museumbandarakemayoran
http://museumnasionalbandarakemayoranarea1.business.site/
http://museum-nasional-bandara-kemayoran-area-1-museum.business.site/
https://id.gravatar.com/museumbandarakemayoran
http://museumnasionalbandarakemayoranarea1.business.site/
http://museum-nasional-bandara-kemayoran-area-1-museum.business.site/
Prolog
Bersama dengan ini kami dari Yayasan Museum Nasional Bandara
Kemayoran, akte Notaris. No.4 tanggal 22 Oktober 2014 yang berkedudukan
di Jl. Kran 6 No.23a Rt.009/06, Kel. Gunung Sahari Selatan, Kec.
Kemayoran, Jakarta Pusat, 10610. Dalam hal ini kami memohon dukungan
moral dan material, partisipasi dan peran serta masyarakat seluruh
Indonesia dan dunia internasional terkait gagasan yang kami ajukan
kepada pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Badan Dunia PBB
dibawah UNESCO untuk menjadikan Ex. Bangunan dan lahan Menara ATC, dan
Ex. Bangunan dan lahan Terminal A dan ruang VIP Bandara Kemayoran untuk
dijadikan
"MUSEUM NASIONAL BANDARA KEMAYORAN"
National Museum of Civil Aviation Kemayoran Airport
melihat peranan sejarah
situs tersebut sebagai 'Pintu Gerbang Bangsa Pertama' dalam masa sebelum
dan setelah kemerdekaan.
Dengan semangat kebersamaan dan pergaulan
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam pergaulan dunia maka dapat
dikatakan bahwa sejarah sebuah bangsa adalah sejarah dunia.
Maka dengan
itu visi dan misi kami disini menjadikan Museum Nasional Bandara
Kemayoran. Sebagai museum yang 'Iconic' terkait masa lalu, kekinian, dan
masa depan, terkait peneranap/penggunaan teknologi tinggi juga sebagai
pusat informasi nasional dan internasional dalam dunia penerbangan,
pusat pendidikan dan pusat penelitian, hiburan dan hobbi yang bersinergi dengan rumusan Empat
Tiang Pendidikan Abad ke-21 atau The Four Pillars of Education in the
21st Century (Delors, 1998) adalah :
1. Belajar untuk tahu (learn to know),
2. Belajar untuk melakukan (learn to do),
3. Belajar untuk menjadi (learn to
be),
4. Belajar untuk hidup bersama (learn to live together).
Dalam hal
ini peran dunia penerbangan sipil di Indonesia seperti kutipan dari
Presiden RI-1 Bp. DR.Ir.H Sukarno dalam pidatonya tangga 9 April 1964.
"
Agungkanlah, Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa"
yang mana hal itu memiliki
makna yang sangat mendalam. Ibu Pertiwi sebagai tanah dan air adalah
sumber kehidupan, dan Bapak Angkasa adalah sebagai sumber ilmu dan
pengetahuan menjadi pemersatu yang tanpa batas, baik dalam makna dunia
penerbangan itu sendiri untuk menyentuh tempat-tempat yang jauh dan juga
berkaitan dengan teknologi tinggi seperti jaringan internet, informasi
dan komunikasi.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kami juga
mengusul/mencanangkan kepada pemerintah untuk menjadikan tanggal 26
Januari sebagai :
"Hari Penerbangan Sipil Nasional"
(sebagai hari untuk
pemberian penghargaan/award kepada institusi dan pelaku profesional
dalam dunia penerbangan nasional dan internasional) yang mana tanggal
tersebut mengacu pada penerbangan pertama kalinya pesawat seulawah,
sebagai maskapai penerbangan sipil pertama milik Pemerintah Republik
Indonesia yang lepas landas dari. Calcutta,India menuju Rangoon,Burma
Hormat Kami,
Yayasan Museum Nasional Bandara Kemayoran